DPRDBaru Kawal Pemprov. INILAH GRUP : INILAH KORAN PORTAL NEWS : INILAH.COM INILAHKORAN.COM YANGMUDA.COM JAKARTAPRESS.COM MAJALAH: INILAH REVIEW. Telinga, Mata, dan Hati Rakyat REDAKSI /IKLAN
- Suku batak terkenal dengan istilah marga atau penamaan silsilah keluarga. Terdapat banyak marga di suku batak yang tersebar di daerah Sumatera Utara, hingga ke seluruh wilayah di Indonesia. Namun manakah marga tertua Batak? Baju adat Batak Twitter Mengetahui marga batak tertua penting untuk mempelajari sejarah suku dan budaya di nusantara. Untuk mengenalinya kita perlu membaca sejarah asal usulnya. Marga Sinaga adalah salah satu marga tertua di dalam suku dari marga Batak Sinaga masih terus beregenerasi hingga sekarang. Anda mungkin pernah mengenal orang dengan sematan marga sinaga’ di namanya, baik itu mereka di industri hiburan, pemerintahan, maupun masyarakat Marga Tertua Batak Lalu bagaimanakah sejarah atau asal usul Marga Sinaga sebagai marga Batak tertua?Sejarah Marga Batak Tertua Pesta pernikahan adat batak Twitter Marga Sinaga, marga tertua dalam suku Batak Toba, berasal dari Desa Urat, Pulau Samosir. Apabila ditarik dari garis leluhurnya, marga Sinaga bermula dari keturunan si Raja Batak generasi Batak ini kemudian mempunyai keturunan atau anak yaitu Guru Tateabulan. Setelah itu Guru Tatea Bulan menghasilkan keturunan Tuan Sariburaja. Lalu Tua Sariburaja menghasilkan keturunan Raja Lontung. Raja Lontung adalah ayah dari Lontung mempunyai sembilan anak. Dari sembilan anak tersebut, 2 anak perempuan yaitu, Siboru Amak Pandan dan Siboru Panggabean. 7 anak laki-laki, yaitu Toga Sinaga, Tuan Situmorang, Toga Pandiangan, Toga Nainggolan, Toga Simatupang, Toga Aritonang, Toga buku Sekelumit Mengenai Masyarakat Batak Toba dan Kebudayaan, Tambunan penulisnya, menuliskan keturunan Raja Lontung kebanyakan tinggal di Samosir. Mereka menyebar tinggal di Tanah Sinaga dan Marga Situmorang Antropolog Richard Sinaga mencatat dalam buku Silsilah Marga-Marga Batak, ada yang mengatakan Marga Situmorang adalah keturunan Raja Lontung yang sulung. Lalu Marga Sinaga lahir di urutan kedua. Namun menurut lisan yang dituturkan turun-temurun justru sebaliknya, Sinaga sebagai anak pertama dan Situmorang sebagai yang memiliki keturunan 3 anak laki-laki, yaitu Raja Bonor, Raja Ratus, dan Raja Uruk. Kemudian mereka masing-masing memiliki keturunan tiga anak laki-laki. Budayawan Sitor Situmorang, dalam buku Toba Na Sae Sejarah Lembaga Sosial Politik Abad XIII-XX, menuliskan adanya Marga Situmorang dan Marga Sinaga pada masa Singamangaraja mencatat, keduanya sama-sama keturunan Lontung, namun mempunyai perselisihan dalam beberapa bagian di pemerintahan. Sinaga dan Situmorang memainkan peran kultural dan politik yang berbeda.“Dari silsilah diketahui bahwa relasi antara kedua marga kakak-beradik dalam lingkungan Lontung itu ditandai persaingan intern, yaitu perebutan hegemoni dalam organisasi parbaringin agama batak di semua bius Lontung,” tulis juga mengungkapkan dalam tulisannya, bahwa marga Situmorang dan Marga Sinaga sering bersaing dalam perebutan jabatan sebagai Pandita Bolon pendeta utama. Pandita Balon merupakan orang yang memimpin organisasi parbaringin dalam bius paguyuban meliputi wilayah tertentu Marga Sinaga hingga Sekarang Keturunan dari Toga Sinaga masih eksis hingga sekarang. Rasa kekeluargaan dan solidaritas Marga Sinaga sangat terjaga baik. Semua keturunannya masih tetap dalam satu marga, yaitu Marga Sinaga. Berbeda dengan marga keenam saudaranya yang berkembang menjadi beberapa dari Toga Sinaga membuat perhimpunan dalam satu ikatan yang bernama “Parsadaan Pomparan Toga Sinaga dohot Boruna PPTSB”. Himpunan ini tersebar di berbagai daerah di Indonesia, di tingkat nasional, provinsi, kabupaten, hingga PPTSB juga mendirikan tugu Toga Sinaga pada 1966 di Desa Urat, Samosir. Tugu tersebut diresmikan pada Juni asal-usul dari Marga Batak tertua. Sejarah lahirnya marga tertua di suku Batak, Marga Sinaga, sangatlah panjang, dan kompleks berkaitan dengan kultural dan marga tertua batak, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu ingin tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman… UrutanOrganisasi Kehidupan Dari Yang Terkecil Halo people Selamat datang di chanel doyan info Fiji adalah sebuah pulau kecil yang indah di kawasan samudra fasifik. Kini pertumbuhan wisatawan Watch Now. ORGANISASI KEHIDUPAN IPA SMP/MTs KELAS 7 KURTILAS Watch Now.
50% found this document useful 2 votes18K views6 pagesCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?50% found this document useful 2 votes18K views6 pagesInilah Ke 83 Marga ParnaJump to Page You are on page 1of 6 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 5 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Salamhormat buat sesepuh kampus wong alus dan juga kepada semua kelurga besar kwa dimana saja berada,Dengan ini ijinkan saya yang doif ini berbagi sedikit pengetahuan tentang asmak akwan yang saya nukil dari kitab al ajnas halaman 44 ,asmak ini berpungsi insya alloh untuk perlindungan dari segala macam kejahatan,kebal segala jenis senjata

Pomparan ni si Raja Naiambaton biasa disingkat menjadi PARNA, yaitu marga-marga yang dipercayai sebagai keturunan dari Raja Naiambaton yang karenanya tidak boleh menikah satu dengan yang lainnya. Hal ini dipertegas dalam tulisan-tulisan pustaha Batak yang berbunyi “Pomparan ni si Raja Naiambaton sisada anak sisada boru” dalam bahasa Batak Toba, yang dapat diartikan dengan ”Keturunan Raja Naiambaton adalah sama-sama pemilik putra dan putri,” yang dalam arti lebih luas lagi dapat diartikan bahwa ”Putra-putri keturunan marga-marga Naiambaton tidak boleh menikah satu sama lain.” Raja NaiambatonSatu tulisan menyatakan bahwa Raja Naiambaton merupakan keturunan keenam dari Raja Batak, seperti berikut Raja Batak memperanakkan Guru Tateabulan, memperanakkan Raja Isumbaon, memperanakkan Tuan Sorimangaraja, memperanakkan Raja Asiasi, memperanakkan Sangkaisomalindang, dan memperanakkan Raja Naiambaton Marga-marga Parna Terdapat perbedaan pada jumlah marga yang masuk dalam kelompok Parna ini, hal ini disebabkan karena adat kebudayaan Batak yang dapat menggunakan marga leluhur, percabangan marga kakek, ayah, atau bahkan percabangan marga baru. Tetapi walau berbeda marga, semuanya mengaku dipersatukan oleh ucapan di atas “Pomparan ni si Raja Naiambaton sisada anak sisada boru”. Adapun marga-marga batak yang termasuk dalam Pomparan Ni Raja Nai Ambaton PARNA yaitu 1. Bancin sigalingging 2. Banurea sigalingging 3. Boangmenalu sigalingging 4. Brampu sigalingging 5. Brasa sigalingging 6. Bringin sigalingging 7. Dalimunthe 8. Gajah sigalingging 9. Garingging sigalingging 10. Ginting Baho 11. Ginting Beras 12. Ginting Capa 13. Ginting Guruputih 14. Ginting Jadibata 15. Ginting jawak 16. Ginting manik 17. Ginting Munthe 18. Ginting Pase 19. Ginting Sinisuka 20. Ginting Sugihen 21. Ginting Tumangger 22. Haro 23. Kombih sigalingging 24. Maharaja 25. Manik Kecupak sigalingging 26. Munte 27. Nadeak 28. Nahampun 29. Napitu 30. Pasi 31. Pinayungan sigalingging ? 32. Rumahorbo 33. Saing 34. Saraan sigalingging 35. Saragih Dajawak 36. Saragih Damunte 37. Saragih Dasalak 38. Saragih Sumbayak 39. Saragih Siadari 40. Siallagan 41. Siambaton 42. Sidabalok 43. Sidabungke 44. Sidabutar 45. Saragih Sidauruk 46. Saragih Garingging 47. Saragih Sijabat 48. Simalango 49. Simanihuruk 50. Simarmata 51. Simbolon Altong 52. Simbolon Hapotan 53. Simbolon Pande 54. Simbolon Panihai 55. Simbolon Suhut Nihuta 56. Simbolon Tuan 57. Sitanggang Bau 58. Sitanggang Gusar 59. Sitanggang Lipan 60. Sitanggang Silo 61. Sitanggang Upar Par Rangin Na 8 sigalingging 62. Sitio 63. Tamba 64. Tinambunan 65. Tumanggor 66. Turnip 67. Turuten Sumber Berbagai sumber This entry was written by rapOLO and posted on November 20, 2007 at 1138 am and filed under Adat Batak Toba, Budaya dan Adat Batak, Parna Pomparan ni si Raja Naiambaton, Saragih Turnip, Tarombo with tags Bancin sigalingging 2. Banurea sigalingging , Guru Tateabulan, Raja Isumbaon, Raja Asiasi, Raja Naiambaton, Sangkaisomalindang, Tuan Sorimangaraja. Bookmark the permalink. Follow any comments here with the RSS feed for this post. Post a comment or leave a trackback Trackback URL.

Suku batak memiliki marga sebagai identitas dan silsilah dari garis keturunan. Ini dia daftar marga batak tertinggi yang perlu anda ketahui. Masyarakat suku batak memiliki identitasnya tersendiri dalam bentuk marga. Biasanya, untuk marga ini ditempatkan pada nama belakang dari anak. Tentunya, untuk marga yang diberikan tersebut tidaklah sembarangan. Melainkan, merupakan identitas dari keturunan mereka.
Budaya Batak dalam Film Ngeri-Ngeri Sedap YOGYAKARTA - Suku batak terkenal dengan istilah marga atau penamaan silsilah keluarga. Terdapat banyak marga di suku batak yang tersebar di daerah Sumatera Utara, hingga ke seluruh wilayah di Indonesia. Namun manakah marga batak tertua?Mengetahui marga batak tertua penting untuk mempelajari sejarah suku dan budaya di nusantara. Untuk mengenalinya kita pelru membaca sejarah asal usulnya. Marga Sinaga adalah salah satu marga tertua di dalam suku dari marga Batak Sinaga masih terus beregenereasi hingga sekarang. Anda mungkn pernah mengenal orang dengan sematan marga sinaga’ di namanya, baik itu mereka di industri hiburan, pemerintahan, maupun masyarat bagaimanakah sejarah atau asal usul Marga Sinaga sebagai marga Batak tertua?Sejarah Marga Batak TertuaMarga Sinaga, marga tertua dalam suku Batak Toba, berasal dari Desa Urat, Pulau Samosir. Apabila ditarik dari garis leluhurnya, marga Sinaga bermula dari keturunan si Raja Batak generasi Batak ini kemudian mempunyai keturunan atau anak yaitu Guru Tateabulan. Setelah itu Guru Tateabulan menghasilkan keturunan Tuan Sariburaja. Lalu Tua Sariburaja menghasilkan keturunan Raja Lontung. Raja Lontung adalah ayah dari Lontung mempunyai sembilan anak. Dari sembilan anak tersebut, 2 anak perempuan yaitu, Siboru Amak Pandan dan Siboru Panggabean. 7 anak laki-laki, yaitu Toga Sinaga, Tuan Situmorang, Toga Pandiangan, Toga Nainggolan, Toga Simatupang, Toga Aritonang, Toga buku Sekelumit Mengenai Masyarakat Batak Toba dan Kebudayaan, Tambunan penulisnya, menuliskan keturunan Raja Lontung kebanyakan tinggal di Samosir. Mereka menyebar tinggal di Tanah Sinaga dan Marga SitumorangAntropolog Richard Sinaga mencatat dalam buku Silsilah Marga-Marga Batak, ada yang mengatakan Marga Situmorang adalah keturuna Raja Lontung yang sulung. Lalu Marga Sinaga lahir di urutan kedua. Namun menurut kisan yang dituturkan turun-temurun justru sebaliknya, Sinaga sebagai anak pertama dan Situmorang sebagai yang memiliki keturunan 3 anak laki-laki, yaitu Raja Bonor, Raja Ratus, dan Raja Uruk. Kemudian mereka masing-masing memiliki keturunan tiga anak laki-laki. Budayawan Sitor Situmorang, dalam buku Toba Na Sae Sejarah Lembaga Sosial Politik Abad XIII-XX, menuliskan adanya Marga Situmorang dan Marga Sinaga pada masa Singamangaraja mencatat, keduanya sama-sama keturunan Lontung, namun mempunyai perselisihan dalam beberapa bagian di pemerintahan. Sinaga dan Situmorang memainkan peran kultural dan politik yang berbeda.“Dari silsilah diketahui bahwa relasi antara kedua marga kakak-beradik dalam lingkungan Lontung itu ditandai persaingan intern, yaitu perebutan hegemoni dalam organisasi parbaringin agama batak di semua bius Lontung,” tulis juga mengungkapkan dalam tulisannya, bahwa marga Situmorang dan Marga Sinaga sering bersaing dalam perebutan jabatan sebagai Pandita Bolon pendeta utama. Pandita Balon merupakan orang yang memimpin organisasi parbaringin dalam bius paguyuban meliputi wilayah tertentu mereka. BACA JUGA Eksistensi Marga Sinaga hingga SekarangKeturunan dari Toga Sinaga masih eksis hingga sekarang. Rasa kekeluargaan dan solidaritas Marga Sinaga sangat terjaga baik. Semua keturunannya masih tetap dalam satu marga, yaitu Marga Sinaga. Berbeda dengan marga keenam saudaranya yang berkembang menjadi beberapa dari Toga Sinaga membuat perhimpunan dalam satu ikatan yang bernama “Parsadaan Pomparan Toga Sinaga dohot Boruna PPTSB”. Himpunan ini tersebar di berbagai daerah di Indonesia, di tingkat nasional, provinsi, kabupaten, hingga PPTSB juga mendirikan tugu Toga Sinaga pada 1966 di Desa Urat, Samosir. Tugu tersebut diresmikan pada Juni asal-usul dari Marga Batak tertua. Sejarah lahirnya marga tertua di suku Batak, Marga Sinaga, sangatlah panjang, dan komples berkaitan dengan kultural dan terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan berita terupdate nasional dan internasional untuk anda.
Manakahyang tertua Hinduisme (didirikan sekitar abad ke-15 - ke-5 SM) Yang pertama dan terpenting adalah kepercayaan pada Veda - empat teks yang disusun antara abad ke-15 dan ke-5 SM di anak benua India, dan kitab suci kepercayaan tertua - yang menjadikan Hinduisme tanpa keraguan agama tertua yang ada.

Marga Batak Paling Tua - Dari sekian banyak marga yang ada dalam suku Batak tahukah kamu marga apa yang tertua dari marga-marga tersebut? Pernahkah kamu penasaran atau mencari informasi tentang marga yang paling tua? Marga paling tua Seperti yang kita ketahui bahwa marga yang kita miliki sekarang ini sebagai keturunan Batak merupakan nama dari pendahulu-pendahulu kita zaman dahulu. Nama dari nenek moyang yang kini melekat sebagai nama belakang kita, menjadi ciri khas yang dimiliki orang Batak. Bahkan diseluruh tanah air Indonesia, orang akan mengetahui bahwa kita adalah suku Batak hanya dari nama kita, misalnya Heffri Hutapea. Kita tidak bisa menentukan marga yang paling tua hanya dengan mengartikan salah satu marga. Kalau begitu caranya, marga yang paling tua jadi marga Purba dong, karena sudah ada sejak zaman purba, atau marga Siahaan yang kalau diterjemahkan dalam bahasa indonesia artinya anak paling tua, heheh... Baca juga Kumpulan Plesetan Kepanjangan Marga Batak Lalu bagaimana cara untuk menentukan marga apa yang paling tua atau yang pertama kali ada? Untuk dapat mengetahuinya kita harus melihat dan mengurutkan dari daftar silsilah Raja Batak. Daftar silsilah Si Raja Batak Raja Batak mempunyai dua orang putera, yaitu Tatea Bulan Isumbaon Kedua anak Raja Batak ini kita sebut sebagai keturunan pertama Raja Batak. Guru Tatea Bulan mempunyai lima orang putera, yaitu Biakbiak Raja Mulana Raja Raja Raja Isumbaon mempunyai tiga orang putera, yaitu Sorimangaraja Asiasi Somalidang Semua putera dari Guru Tatea Bulan dan Raja Isumbaon kita sebut sebagai keturunan kedua Raja Batak. Dari sinilah cikal bakal lahirnya marga-marga Batak. Baca Juga Tarombo Si Raja Hutapea Hampir semua keturunan kedua dari Raja Batak terbagi menjadi beberapa marga. Hanya ada 2 marga yang tidak ikut terbagi, yaitu Limbong Mulana dan Sagala Raja, keturunannya sekarang ini kita kenal dengan marga Limbong dan marga Sagala. Maka dari silsilah diatas dapat kita simpulkan marga Batak yang paling tua adalah Limbong dan marga Sagala. Alasannya adalah karena keturunan Limbong Mulana dan Sagala Raja masing-masing hanya memiliki satu kelompok marga. Artinya, mulai keturunan ketiga Raja Batak dari Limbong Mulana dan Sagala Raja sudah memakai marga Limbong dan marga Sagala. Demikianlah ulasan tentang marga yang tertua dalam suku Batak, memang masih banyak pertanyaan lain seputar marga yang masih belum terjawab seperti marga batak yang paling banyak jumlahnya, paling terkenal, dan lain-lain. Semoga kedepannya pertanyaan-pertanyaan itu dapat segera terjawab. Horas!

Urutanini berdasarkan yang tertua: Simbolon Tinambunan Tumanggor/Tumangger Turuten Maharaja Pinayungan Nahampun Tamba ( Sitonggor ) Siallagan Turnip Tamba ( Lumban Tonga-tonga ) Sidabutar Sijabat> Dajawak Siadari Sidabalok Tamba ( Marhatiulubalang ) Siambaton Munte ( Lumban Tonga-Tonga ) Tamba ( Lumban Toruan/Rumaroha ) Rumahorbo Napitu Sitio
November 12, 2007 at 635 pm Keturunan Pomparan Raja naimbatonPARNA Simbolon altong Simbolon hapotan Simbolon pande Simbolon panihai Simbolon suhut nihuta Simbolon tuan Sitanggang bau Sitanggang lipan Sitanggang gusar Sitanggang upar Sitanggang silo Saraansigalingging Saragih dajawak Saragih damunte Saragih sumbayak Siadari Siallagan Siambaton Sidabalok Sidabungke Sidabutar Sigalingging Sidauruk Sijabat Simalango Simanihuruk Simarmata Sitio Tamba Tinambunan Tumanggor Turnip Turuten Bancin Banurea Boang menalu Brampu Brasa Bringin Dalimunte Gajah Garingging Ginting baho Ginting beras Ginting capa Ginting guru putih Ginting jadibata Ginting jawak Ginting manik Ginting munthe Ginting pase Ginting sinisuka Ginting sugihen Ginting tumangger Haro Kombih Maharaja Manik kecupak Munthe Nadeak Nahampun Napitu Pasi Pinayungan Rumahorbo Saing Entry filed under Uncategorized. ieX2.
  • 88lwtom1x6.pages.dev/575
  • 88lwtom1x6.pages.dev/576
  • 88lwtom1x6.pages.dev/41
  • 88lwtom1x6.pages.dev/443
  • 88lwtom1x6.pages.dev/42
  • 88lwtom1x6.pages.dev/168
  • 88lwtom1x6.pages.dev/485
  • 88lwtom1x6.pages.dev/4
  • urutan marga parna dari yang tertua